Cerita UNBK dan Wisuda SMP


Tiga tahun masa-masa mengarungi dunia Pendidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama hampir selesai.  Satu langkah  terlewati untuk menuju langkah berikutnya. Alhamdulillah tahan 3 tahun sampai lulus dengan semua tekanan yang ada.

Setelah melewati beberapa Try Out, melalui Ujian Praktik, lalu Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
Ujian Nasional SMP tahun pelajaran 2017/2018 ini berlangsung dari tanggal 23-26 April 2018. Sekolahku tahun ini mengikuti Ujian Nasioanal berbasis komputer untuk yang pertama kalinya. Pertama kalinya ikut UNBK ini agak terkendala.

Hari Senin, hari pertama UN server di ruang 3 error. Aku yang ikut di ruang 3 sesi 3 harus nunggu yang sesi 2 sampai pukul 16:00 WIB dan harus selesai sebelum pukul 18:00 WIB biar nggak usah ikut Ujian susulan. Mana computer yang aku pakai ke logout mulu lagi. Untung kalau ke logout jawaban yang udah kejawab nggak ilang, jadi bias lanjut lagi nggak perlu ngulang dari no 1. Untunglah pukul 17:30 WIB sudah selesai semua.
Hari kedua lancar, ketiga lancar lagi Alhamdulillah….
Hari keempat? Drama mati lampu coy dan ada jaringan yang eror juga.
Terpaksa harus nunggu sampai pukul 16:30 WIB. Lebih sorean lagi dari yang hari Senin. Mana pelajaran IPA itung-itungan. Pasrah aja dah sama nilainya. Baru selesai pukul 17:45 WIB. Ya Allah… akhirnya rampung juga UNnya.





Oh, Iya, pas hari Senin itu Bu Susi & Bu Endah ngomongin soal SMP Terbuka biar ikut wisudaan juga. Tapi masih belum fix. Nanti dikabari lagi kalua udah fix.
Ya aku palango bilang Ibuku aja biar kalau jadi nggak kalang-kabut nyiapinnya. Ibuku inget masih nyimpen kebaya waktu dipakai nikah dulu sama Bapak. Akhirnya diubek-ubek dah tu lemarinya buat nyari kebaya & jarik. Ketemu, dicobain, kok ya rasanya susah kalau pakai jarik. Apalagi nanti naik pangung juga. Masa mau cincing-cincing.

Beberapa hari setelah itu mumpung masih ada pesta di pabrik gula deket rumah, jalan-jalan lah aku dan Ibuku ke sana nyari rok batik sama sandal. Ketemulah sama rok batik parang murah meriah cuma 35K saja. Jadi ikut wisudaan ya dipakai nggak ya dipakai juga lah. Bisa buat dipakai sehari-hari juga kok.

Nah, hari Sabtu 5 Mei, dikasih tau updatean sama Bu Endah kalau SMP Terbuka jadi ikutan wisuda nanti tanggal 12 Mei. Yang cewe disuruh pakai kebaya & jarik, yang laki pakai kemeja putih, celana putih. Tanggal 11nya disuruh ikut GR juga.

And the day comes….
Abis Subuh mulai siap-siap. Makan dulu biar kuat.
Aku make up sendiri karena sayang uangnya buat ke dukun manten. Yah, seadanya aja lah. Lihat di Youtube make up buat wisuda gimana, sih. Eh, ketemu videonya Suhay Salim yang make up buat wisuda. She said she didn’t even attend her graduation. Wow.. Aku jadi terinspirasi buat nggak dating juga. Tapi ya nggak enak juga. SMP Terbuka itu nggak pernah ikut wisudaan gitu, baru tahun ini aja. Pasti kan ada pengajuannya, masa pas udah diacc malah nggak datang. Bikin kecewa aja. Akhirnya aku datang juga, sih.
Nih beberapa foto-fotonya. Nggak banyak selfie-selfie sama temen-temen. Aku orangnya emang jarang foto-foto. Mukanya datar banget lagi kalau di foto.





Sebulan lebih kemudian tepatnya tanggal 28 Mei 2018 adalah saatnya penentuan lulus/ tidak lulus.
Nah, pengumuman kelulusan pun tiba. Hari itu pas bulan puasa. Seharusnya murid disuruh dateng sama orang tuanya. Tapi berhubung orang tua aku nggak bisa ikut, jadi aku ke sana sendiri.

Alhamdulillah nilai UN dapat 300,50. Jadi yang tertinggi di kelas dan 15 besar sesekolahan. Untuk 3 murid dengan nilai tertinggi di kelas disuruh maju beserta orang tuanya. Karna aku datang sendiri, ya maju pun sendiri hhhahaa...
Lumayan dapat uang 100ribu. Nggak tau yang lain dapat berapa, aku nggak kepo.

Terima kasih untuk guru-guru dan teman-teman yang sudah bersama-sama melewati susah seneng bersama selama 3 tahun terakhir. Terima kasih juga atas ilmu yang telah diajarkan guru-guruku. Semoga kita semua suksus dan bahagia selalu.

Comments