Pengalaman Ikut Lomba Tingkat Kabupaten

     Hi, good morning. Aku udah dapet foto-foto gue pas ikut lomba. Aku mau share dikit.
Jadi, di SMP Terbuka itu setiap tahunnya ada lomba semacam LCC (Lomba Cerdas Cermat) yang biasa kita sebut LOMOJARI (Lomba Motivasi Belajar Mandiri) karna kita belajarnya lebih banyak belajar sendiri di rumah. Di sekolahan dikasih materi, tapi tidak lengkap seperti anak pagi. Karna waktu belajar kita di sekolah yang terbatas. Maka dari itu, kalo kita mau pinter, ya, nyari materi lainnya di google atau pintem buku teman yang sekolah Reguler. Kalo nggak ya nilainya pas-pasan, Tapi umtuk sebagian anak nggak masalah, sih, nilai pas-pasan yang penting lulus.


     Sebelum sampai ke tingkat Provinsi, kita maju di tingkat Kabupaten terlebih dahulu. Sebelum maju ke tingkat Kabupaten para murid diseleksi oleh sekolahan. Tidak semua, hanya sebagian saja. Aku satu-satinya dari kelas 7 yang ikut seleksi ini. Karna nilai-nilaiku cukup bagus katanya. Dari seleksi tingkat sekolah ini, dipilih 3 terbaik and I was one of them. Tim kita terdiri atas 2 perempuan & 1 laki-laki, saya sendiri Dewi Lutfiyani, Choilul Sobiroh, dan Kuwata. Ada cadangan, tapi mengundurkan diri, jadi diganti yang lainnya, Mila rahmawati.

     Murid yang terpilih tersebut diberi bimbingan selama kurang lebih 1 minggu untuk pendalaman materi. Kita harus berangkat pagi sampai siang pada hari Senin, Selasa, Rabu dan pagi sampai sore pada hari Kamis, Jum'at, dan Sabtu. We felt like we were morning students. Malu juga, sih, harus berangkat barengan sama anak pagi. Many eyes were staring at us. Tapi yaudah lah cuek saja.

     Dan Hari-H pun datang. Jeng jeng jenggggg....
Nyanyi Lagu Mars SMP Terbuka
     Pada tanggal 23 Mei 2016 lomba tingkat Kabupaten Pekolongan dilaksanakan. Kali ini SMP 1 Sragi yang menjadi tuan rumahnya, which is sekolahanku. Kita dituntut untuk menang biar tidak malu-maluin sekolah. Masa dikandang sendiri kalah, kata bu gurunya. SMP Terbuka di Pekalongan itu ada 8 (kalau tidak salah), tapi yang ikut hanya 7 saja. Tahapan pertama adalah babak penyisihan. Kita harus mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 75 soal selama 2 jam. Setelah selesai kita menunggu hasilnya. Deg-degan... lolos 3 besar nggak, ya...

     Selama break time nunngu keputusan. Kita ngobrol-ngobrol dulu sama pembina kita.
Guru pembina menanyakan pada kami bagaimana tadi soalnya? bisa jawabnya tidak? Lebih banyak salahnya apa benarnya?
Kita menjawab  "In Sya Allah, bisa."
Yaudah nggak papa, berdo'a saja biar lolos. Nanti kalau lolos langsung ke babak final, ujar guru pembina kita. Lalu saya menanyakan bagaimana kalau kita tidak lolos?
Ya pulang aja ngapain di sini sakit hati doang liat yang menang, jawab guru pembinanya. Hahahaaa...

     Waktu pengumuman pun tiba. Kita semua dihadapkan pada sebuah layar yang menampilkan hasilnya yang dipancarkan dari proyektor. And we were on the first line of the list. Yea, we went to the final. 

     Babak final pun dimulai, 3 tim duduk di depan audiences. Karna tim kita no 1 kita duduk di meja A, Tim B dari Tirto, Tim C dari kajen (kalau nggak salah inget. Maaf kalau ternyata salah. Aku agak lupa soalnya). Kita dikasih tahu rulesnya lalu 1 orang maju untuk mengambil no undian untuk duduk di mana nantinya. Setelah no undian dibuka, tenyata kita dapat meja B. Pindah posisi deh. Tim A, Kajen. Tim B, Sragi, Tim C, Tirto.

     Babak pertama soal wajib, setiap tim diberikan 12 soal yang mutlak milik tim tersebut. Babak kedua soal mengalir, tiap tim dapat 12 soal mengalir. Jika tim tersebut tidak dapat menjawab maka akan dilempar ke tim sebelahnya. Begitu seterusnya sampai. Babak ketiga rebutan. Siapa cepat dia dapat.

     Semua babak telah dilalui dan pemenangnya adalah *drum rolls*
SMPT 1 Sragi!!!!! Yeaaaaaa.... we won, dengan score akhir 1600. Juara ke 2 Kajen. Juara ke 3 Tirto. Jadi kita yang akan mewakili Kabupaten Pekalongan untuk maju ke Provinsi.

Foto bersama dulu
     Setelah itu kita foto-foto, lalu makan bersama semuanya para peserta, pembimbing, juri, dan yang lainnya. Lalu kami semua pulang dengan membawa kebahagiaan dan kebanggaan. Piala dan hadiahnya tidak langsung diberikan. Kita harus menunggu lama untuk ini. Kita baru dapat pialanya tanggal 29 Juni 2016 hari terakhir bimbingan buat ke Provinsi pas bulan puasa. Kita ber 3 berniat untuk menduplikat pialanya buat pajangan di rumah. Tapi kita tidak tau harus ke mana untuk menduplikatnya. Lalu Pak Mul, guru OR katanya mau duplikatin di Pekalongan. Tapi belum pialanya diduplikat beliau sudah dipanggil yang Maha Kuasa tanggal 6 Agustus kemarin. Rest in peace Pak Mul.
Makan-makan
   
Foto sama pialanya
Sampai sini dulu nulisnya. Kalau diterusin yang di Provinsi jadinya panjang banget. Fotonya ada, tapi nggak bagus, Tapi tetap tak upload buat kenang-kenangan. Yang foto sama piala sebenarnya ada banyak tapi pas hpnya rusak, terus di reset jadi ilang semua. Cuma itu yang tersisa karna tak upload ke instagram. Emang ya upload foto ke sosmed itu berguna banget kalo sewaktu-waktu file kita hilang, tapi resolusi jadi turun.

Comments